Mahasiswa Teknik Elektro UNISKA Kediri Sulap UAS Akuisisi Data Jadi Ajang Inovasi
Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri kembali membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi bisa lahir dari ruang-ruang perkuliahan—bahkan di tengah suasana ujian. Melalui Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Akuisisi Data yang digelar pada Selasa, 2 Juli 2025, para mahasiswa semester 6 berhasil ‘menyulap’ suasana ujian menjadi panggung unjuk karya teknologi yang aplikatif dan solutif.

Bukan ujian tertulis biasa, UAS ini menantang mahasiswa untuk merancang proyek nyata yang memadukan teknologi sensor, mikrokontroler, logika pemrograman, dan antarmuka berbasis web maupun aplikasi. Tiap kelompok harus membuktikan bahwa teori yang dipelajari di kelas benar-benar dapat diimplementasikan ke dunia nyata, menyelesaikan masalah riil di sekitar mereka.
Beberapa karya yang dipresentasikan pun tidak main-main. Ada sistem monitoring kualitas udara kelas dengan kontrol otomatis kipas dan AC, sistem pendeteksi banjir sungai berbasis sensor ketinggian air yang terhubung ke smartphone warga, hingga prototipe pengawasan suhu dan kelembapan untuk ruang server kampus. Semua hasil karya dipamerkan di hadapan dosen penguji dan rekan-rekan mahasiswa lainnya, lengkap dengan demonstrasi alat secara langsung.
“Ini bukan sekadar tugas akhir semester, tetapi wujud nyata dari apa yang disebut Outcome-Based Education (OBE). Kami ingin mahasiswa tidak hanya paham teori, tetapi bisa mengubah teori menjadi produk nyata yang bermanfaat,” jelas Danang Erwanto, S.T., M.T., dosen pengampu mata kuliah Akuisisi Data. Menurutnya, dengan model UAS berbasis proyek, mahasiswa terdorong untuk berpikir kritis, bekerja sama dalam tim, dan terlatih mempresentasikan ide secara runtut.
Menariknya, proyek-proyek ini tidak hanya berhenti di ruang kelas. Mahasiswa diwajibkan mendokumentasikan hasil rancangan dan demonya dalam bentuk video singkat dan presentasi digital. Semua portofolio digital ini menjadi bekal penting ketika mereka akan melamar kerja, magang, atau bahkan mengajukan proposal pendanaan inovasi di luar kampus.
Yoga, salah satu mahasiswa peserta UAS, dengan bangga menceritakan bagaimana kelompoknya mengembangkan sistem ventilasi otomatis berbasis sensor suhu, kelembapan, CO₂, dan pendeteksi jumlah orang. “Kami pakai logika fuzzy supaya kipas atau AC bisa nyala otomatis sesuai kondisi ruangan. Kami sengaja bikin sistem ini karena sering lihat kelas pengap tapi AC masih mati atau nyala padahal kosong,” jelasnya sambil tertawa.
Baginya, pengalaman membuat prototipe secara nyata jauh lebih seru dibanding hanya membaca teori di buku. “Serunya, kami bisa lihat langsung datanya, sensor aktif, dan sistem merespons real-time. Itu bikin kami makin percaya diri kalau kemampuan kami memang bisa diterapkan di dunia kerja nanti,” tambah Yoga.
Melalui ujian semacam ini, Program Studi Teknik Elektro UNISKA Kediri berupaya menjawab tantangan era teknologi yang serba cepat. Kurikulum OBE yang diterapkan memang menitikberatkan pada learning outcome yang jelas: mahasiswa tidak hanya harus lulus ujian, tetapi juga membuktikan diri sebagai calon engineer yang siap menghadapi tantangan industri 4.0.
Bukan sekadar proyek, ini solusi! Mahasiswa Teknik Elektro UNISKA mendemokan sistem ventilasi otomatis berbasis sensor suhu, kelembapan, CO₂, dan logika fuzzy. Ruang kelas makin sehat, belajar pun makin nyaman Prototipe smart ventilation karya mahasiswa Teknik Elektro UNISKA: atur kipas & AC ruang kelas otomatis berbasis sensor suhu, kelembapan, CO₂, dan logika fuzzy. Kelas lebih sehat, energi lebih efisien Solusi pintar dari mahasiswa Teknik Elektro UNISKA: prototipe monitoring konsumsi listrik berbasis IoT dengan sensor PZEM-004T dan CT terbuka. Pantau daya real-time, hemat energi, hemat biaya
Kegiatan UAS Akuisisi Data pun jadi bukti nyata bahwa suasana belajar bisa dirancang sedinamis mungkin. Di bawah bimbingan dosen, mahasiswa belajar menjadi problem solver, technopreneur, sekaligus inovator yang peka terhadap kebutuhan sekitar.
Sebagai kampus yang berkomitmen menjadi universitas berdampak (impactful university), UNISKA Kediri terus mendorong mahasiswa untuk menghasilkan karya nyata, bukan sekadar tugas formalitas. Dengan pengalaman ini, diharapkan lulusan Teknik Elektro UNISKA Kediri siap terjun ke dunia kerja, berdaya saing, sekaligus mampu menciptakan lapangan kerja melalui teknologi terapan dan inovasi mandiri.